Selasa, 02 Juni 2009

_Sang Pemimpi…_

Pernah dengar kata-kata tersebut bukan..? ya…, novel yang laris manis dari tetralogi laskar pelangi Mas Andrea Hirata tersebut salah satunya berjudul “Sang Pemimpi”. Di sini tidak dibicarakan isi dari Novel tersebut (saya ja belum baca, tebal-tebal sich…), tapi di sini akan dibahas, “mengapa kita tidak bermimipi…?”
Ada tujuh kategori pemimpi yang dijelaskan oleh Masrukhul Amri dalam ‘Hidup untuk Hidup’. Let’s see…

Pertama, Orang yang takut bermimpi. Orang seperti ini hanya sekedar ingin bermimpi, tetapi tidak berani bermimpi (aneh yach..?). sebab, ia ingin sukses tetapi tidak berani melangkah untuk mengawali karena takut gagal. Kehidupannya selalu dicekam rasa takut dan takut, sehingga bermimpi saja tidak berani. Ini adalah kelompok orang Pengecut.

Kedua, Pemimpi masa silam. Ia ingin bermimpi, tetapi mimpinya hal-hal masa lalu. Ia selalu dibayang-bayang kejadian masa lalu yang menyakitkan. Biasanya mereka cenderung menuhankan rasionalnya. Begitu mudah orang seperti ini menutupi kelemahannya dengan berbagai alasan. Ini adalah kelompok orang Defensif (tidak mau dipersalahkan)

Ketiga, Biasanya bermimpi kecil. Orang seperti ini biasanya minder dengan kemampuan yang ia miliki. Golongan ini senang mengecilkan kapasitasnya yang sebenarnya sangat besar. Kalu di hadapan orang lain, ia merasa paling tidak bisa. Ini adalah kelompok orang Pecundang.

Keempat, Asal mimpi yang penting besar. Kelompok ini jago dalam membuat proposal hidup yang sangat bagus (master planner), namun jalan ke arah mimpinya tidak dipersiapkan dengan matang dan kurang bershabar sehingga tidak aplikatif. Ini adalah kelompok orang Pembual dan Pengandai-andai.

Kelima, Gampang puas dengan mimpi. Ini adalah kelompok orang yang kurang bersyukur (malah jangan-jangan terlalu banyak syukur, jadi gag butuh apa-apa.hehe). Sehingga, potensi yang sangat luar biasa yang ia miliki jarang atau bahkan tidak pernah dioptimalkan. Ini adalah kelompok orang Pasrah.

Keenam, Sudah bermimpi indah tetapi masih ingin bermimpi indah, dengan harapan Allah selalu mengarahkan mimpinya. Inilah orang yang punya kemauan untuk bershabar dan bersyukur.

Ketujuh, Mimpi tanda baligh, mimpi basah. Ini adalah mimpi bagi seorang anak laki-laki yang sudah memasuki dewasa, namun belum siap menghadapi hidup. Mereka dewasa dalam segi fisik. Kalau diiklan, mereka masih “cowok” belum jadi “pria”.

Setiap orang pasti pernah bermimpi. Tinggal yang mana dari kategori pemimpi dari diri anda. Kalau memang baru menginginkan sebuah mimpi, tidak masalah. Semoga pilihan itu adalah yang terbaik menurut petunjukNYA.

Berawal dari mimpi, bersambung dengan usaha maksimal untuk mewujudkan impian-impian kita dan tidak puas dengan apa yang kita capai. Terus bermimpi, Terus berusaha, dan Terus bersyukur…

Living Smart_”Muhammad Nazhif Masykur”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah memberi kritik dan saran yang membangun untuk HIMAMTAS...